Maret 31, 2025

2025-03-28 | admin3

Kenakalan Remaja pada Bulan Ramadhan: Tantangan dan Solusi

berita kenakalan remaja

Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Islam, namun di sisi lain, periode ini juga sering kali diwarnai dengan beberapa masalah sosial, salah satunya adalah kenakalan remaja. Meski bulan suci ini seharusnya menjadi momen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ibadah, kenyataannya, beberapa remaja justru terjerumus dalam perilaku negatif yang merugikan diri mereka sendiri dan masyarakat sekitar. Fenomena ini menjadi perhatian banyak pihak, terutama orang tua, pendidik, dan pihak berwajib.

1. Kenakalan Remaja yang Sering Terjadi di Bulan Ramadhan

Kenakalan remaja di bulan Ramadhan bisa bermacam-macam, mulai dari tindakan yang sepele hingga yang lebih serius. Beberapa bentuk kenakalan yang sering terjadi antara lain:

  • Meninggalkan Ibadah: Banyak remaja yang kurang disiplin dalam menjalankan ibadah puasa. Mereka terkadang mengabaikan kewajiban untuk berpuasa dengan alasan yang tidak jelas, seperti tergoda dengan makanan atau minuman. Ini mencerminkan kurangnya pemahaman tentang makna puasa dan tanggung jawab spiritual.

  • Berkeluyuran Tanpa Tujuan: Remaja di beberapa daerah sering terlihat berkeliaran di jalanan pada malam hari tanpa tujuan yang jelas, baik itu setelah berbuka puasa atau menjelang sahur. Aktivitas ini sering kali memicu keramaian dan bahkan bisa berujung pada perilaku negatif seperti tawuran atau kecelakaan.

  • Penyalahgunaan Zakat dan Bantuan Sosial: Beberapa remaja juga terlibat dalam penyalahgunaan bantuan sosial atau zakat yang diperuntukkan bagi yang membutuhkan. Mereka mungkin memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan barang atau uang dengan cara yang tidak sah.

  • Pergaulan yang Negatif: Bulan Ramadhan juga tidak luput dari pengaruh pergaulan negatif di kalangan remaja. Banyak remaja yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu mereka dengan nongkrong di tempat-tempat yang tidak produktif atau bahkan melakukan perbuatan yang merugikan diri mereka sendiri seperti merokok, minum-minuman keras, atau terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama.

2. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja Selama Ramadhan

Beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di bulan Ramadhan, antara lain:

  • Pengaruh Teman Sebaya: Remaja cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar, terutama teman sebaya. Jika teman-temannya tidak menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh atau terlibat dalam kegiatan yang tidak baik, maka remaja lainnya bisa ikut terpengaruh.

  • Kurangnya Pengawasan Orang Tua: Salah satu faktor penting dalam menghindari kenakalan remaja adalah pengawasan dari orang tua. Pada bulan Ramadhan, banyak remaja yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Jika orang tua tidak cukup memberi perhatian dan mengawasi perilaku anak, maka risiko kenakalan semakin tinggi.

  • Waktu Luang yang Tidak Terstruktur: Bulan Ramadhan memiliki banyak waktu luang, terutama bagi remaja yang tidak bersekolah selama bulan puasa. Jika waktu luang tersebut tidak diisi dengan kegiatan yang positif, maka remaja cenderung melakukan aktivitas yang kurang bermanfaat atau bahkan berbahaya.

  • Kurangnya Pemahaman Agama: Remaja yang tidak memiliki pemahaman agama yang baik cenderung tidak menyadari betapa pentingnya menjaga moralitas, terlebih lagi selama bulan Ramadhan yang seharusnya dijadikan sebagai momen untuk memperbaiki diri.

3. Dampak Kenakalan Remaja pada Bulan Ramadhan

Kenakalan remaja yang terjadi selama bulan Ramadhan tidak hanya merugikan individu tersebut, tetapi juga dapat memengaruhi lingkungan sosial mereka. Beberapa dampak yang bisa timbul antara lain:

  • Kehilangan Makna Ramadhan: Bulan Ramadhan yang seharusnya menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah dan ketakwaan malah menjadi ajang untuk terlibat dalam perilaku negatif. Hal ini tentu saja mengurangi esensi spiritual dari bulan suci tersebut.

  • Masalah Sosial: Kenakalan remaja yang melibatkan kerusuhan, perkelahian, atau pelanggaran hukum lainnya dapat menyebabkan kerusakan sosial, menciptakan ketidaknyamanan di masyarakat, dan menambah beban aparat penegak hukum.

  • Merusak Hubungan Keluarga: Ketidakdisiplinan remaja dalam menjalankan ibadah dan perilaku negatif lainnya bisa menyebabkan ketegangan dalam keluarga, terutama antara orang tua dan anak yang merasa kecewa dengan perilaku remaja tersebut.

4. Solusi untuk Mengatasi Kenakalan Remaja

Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi kenakalan remaja selama bulan Ramadhan, antara lain:

  • Pendidikan Agama yang Kuat: Orang tua dan pendidik perlu menanamkan nilai-nilai agama yang kuat kepada remaja. Dengan pemahaman agama yang baik, remaja akan lebih sadar akan tanggung jawab moral dan spiritual mereka, khususnya selama bulan Ramadhan.

  • Pengawasan dan Pendampingan Orang Tua: Orang tua harus lebih aktif mengawasi kegiatan anak-anak mereka, baik itu di rumah maupun di luar rumah. Mereka juga perlu memberikan pendampingan yang lebih intens selama bulan Ramadhan agar remaja dapat memanfaatkan waktu dengan bijak.

  • Kegiatan Positif untuk Mengisi Waktu Luang: Remaja dapat didorong untuk mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan positif, seperti mengikuti kegiatan keagamaan, bergabung dengan organisasi sosial, atau belajar hal-hal baru yang bermanfaat.

  • Penyuluhan dan Bimbingan: Sekolah dan lembaga keagamaan dapat https://puertadelsolconstructora.com/ menyelenggarakan penyuluhan tentang pentingnya menjaga perilaku di bulan Ramadhan, serta memberikan bimbingan untuk membantu remaja mengatasi godaan dan tekanan dari teman sebaya.

BACA JUGA ARTIKEL SELANJUTNYA DISINI: Berita: Peran Vitalnya dalam Menyampaikan Informasi dan Mempengaruhi Opini Publik

2025-03-28 | admin4

Berita: Peran Vitalnya dalam Menyampaikan Informasi dan Mempengaruhi Opini Publik

Berita adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan sehari-hari yang berfungsi sebagai sumber informasi yang menghubungkan masyarakat dengan kejadian-kejadian terkini di sekitar mereka. Berita menyajikan berbagai informasi yang dapat membantu masyarakat untuk tetap terhubung dengan dunia, baik itu dalam ranah politik, ekonomi, sosial, atau budaya. Dalam era digital saat ini, berita tidak hanya disampaikan melalui media konvensional seperti televisi, radio, dan surat kabar, tetapi juga melalui platform daring yang semakin mudah diakses oleh siapa saja, kapan saja.

Salah satu tujuan utama dari berita adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan objektif kepada publik. Melalui pemberitaan yang jelas dan terpercaya, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya, berita terkait cuaca, bencana alam, atau kebijakan pemerintah akan mempengaruhi tindakan yang diambil oleh individu dan kelompok. Oleh karena itu, penting bagi media untuk menjaga integritas dan keakuratan informasi yang mereka sampaikan agar tidak menyesatkan publik dan menciptakan kerancuan.

Namun, dalam dunia yang penuh dengan informasi ini, tantangan terbesar dalam dunia berita adalah menyaring kebenaran dari hoaks. Dengan kemudahan akses informasi melalui internet, seringkali masyarakat kesulitan membedakan antara fakta dan fiksi. Berita palsu atau hoaks dapat menyebar dengan cepat, mempengaruhi persepsi masyarakat, bahkan menimbulkan keresahan sosial. Oleh karena itu, media memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa informasi yang mereka sampaikan telah diverifikasi dengan baik sebelum dipublikasikan, serta memberikan klarifikasi ketika ada berita yang terbukti tidak benar.

Peran berita juga sangat penting dalam mempengaruhi opini publik. Berita yang disampaikan oleh media massa dapat membentuk cara pandang masyarakat terhadap suatu isu, baik itu terkait dengan politik, sosial, maupun budaya. Sebagai contoh, pemberitaan tentang calon pemimpin dalam pemilu dapat memengaruhi pilihan politik masyarakat. Demikian juga, liputan mengenai masalah sosial, seperti ketidaksetaraan gender atau hak asasi manusia, dapat mendorong perubahan sosial yang lebih baik. Dengan demikian, media memiliki kekuatan yang besar dalam membentuk narasi dan opini publik.

Tidak hanya dalam konteks politik, berita juga memengaruhi dunia bisnis. Dunia korporasi sangat bergantung pada berita untuk memberikan informasi terkait tren pasar, kebijakan slot mahjong ekonomi, dan keputusan-keputusan yang diambil oleh pemerintah. Berita finansial dan ekonomi juga dapat menggerakkan pasar saham, mempengaruhi harga saham perusahaan, serta memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, para pelaku bisnis sering kali memantau perkembangan berita secara real-time untuk membuat keputusan strategis yang tepat.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan media sosial telah mengubah cara berita disebarkan dan diterima. Platform seperti Twitter, Facebook, dan Instagram memungkinkan berita untuk tersebar lebih cepat daripada sebelumnya, dengan partisipasi aktif dari pengguna yang dapat berbagi, berkomentar, dan memberikan opini. Meskipun hal ini membawa banyak manfaat, seperti mempercepat penyebaran informasi yang penting, namun juga menimbulkan tantangan baru, seperti berita palsu atau penyalahgunaan informasi untuk kepentingan tertentu. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengembangkan keterampilan literasi media agar bisa lebih kritis dalam menanggapi informasi yang mereka terima.

Secara keseluruhan, berita memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan modern. Media massa dan platform digital tidak hanya menginformasikan masyarakat, tetapi juga membentuk cara pandang dan mempengaruhi kebijakan. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, tantangan baru dalam penyebaran berita yang akurat dan bertanggung jawab semakin besar. Oleh karena itu, penting bagi media untuk menjaga integritas dan etika jurnalistik, sementara masyarakat juga harus lebih cerdas dalam memilah informasi yang mereka terima demi kebaikan bersama.

Baca Juga : Banjir Bandang Itu Hanyutkan Ribuan Rumah Warga di Manado

2025-02-28 | admin9

Banjir Bandang Itu Hanyutkan Ribuan Rumah Warga di Manado

Berita Banjir Kota Manado

15 Januari 2014 menjadi hari yang mungkin tidak akan dilupakan warga Sulawesi Utara. Bagaimana tidak, sejumlah wilayah provinsi itu dilumat bencana yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Menenurut catatan Sejarah Hari Ini (Sahrini), Kota Manado, Minahasa, Tomohon, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Bolaang Mongondow, dan Sangihe dihantam bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Sama dengan dua hari sebelumnya, Rabu 15 Januari 2014, hujan deras terus mengguyur hampir seluruh wilayah di Sulawesi Utara sejak pagi. Hujan dibarengi dengan embusan angin kencang. Curah hujan yang tinggi pun akhirnya tak mampu ditampung lagi. Banjir bandang pun menerjang.

Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano, Sawangan, dan Sario meluap. Tanpa ada peringatan, air bah yang datang langsung menghantam rumah warga. Bercampur lumpur, air itu datang bersama dengan kayu dan batu berukuran besar. Kepanikan melanda, warga berlari menyelamatkan diri tanpa sempat membawa barang berharga.

Baca Juga : 8 Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Memberikan Informasi Atau Berita Secara Online

Tidak dapat dibendung, air meratakan dan menghanyutkan rumah-rumah warga yang tidak jauh dari sungai. Jalanan tertutup lumpur, mobil-mobil juga ikut hanyut.

Tinggi banjir di bantaran sungai bahkan mencapai enam meter akibat kiriman air dari Minahasa. Dalam hitungan jam, banjir sudah menggenangi enam kabupaten dan kota di Sulut secara bersamaan. Ada 11 kecamatan yang terkena dampak akibat banjir itu. Seperti di Kecamatan Sicala, Wenang, Singkil, Wanea, Tunginting, Paal Dua, Paal Empat, dan Bunaken.

“Jalan putus karena aspalnya terbelah. Akses jalan dari Tomohon ke Manado juga putus karena tanah longsor,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMG Sulawesi Utara, Riyadi.

Dampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Minahasa Utara menyebabkan tiga desa dengan 1.000 jiwa terisolasi. Kemudian, di Kepulauan Sangihe sejumlah bangunan rusak akibat tertimbun longsor.

Puluhan rumah terseret banjir, ratusan rumah rusak parah, dan ratusan mobil terendam. Lebih dari 40 ribu warga terpaksa mengungsi. Banjir ini bahkan disebut sebagai kejadian paling parah dalam 13 tahun terakhir.

Daerah yang mengalami kerusakan paling parah adalah Kelurahan Kanaan, Kecamatan Wanea, Manado. Sampah, kayu, dan lumpur menumpuk di jalan-jalan serta permukiman warga.

Di wilayah ini, setidaknya ada 20 warga yang hanyut diterjang arus banjir braxtonatlakenorman.com bandang dari aliran Sungai Tondano. Sementara itu, 50 rumah lainnya rusak parah dan rata dengan tanah.

Dari musibah ini, total 18 orang meninggal dunia, 40 ribu orang mengungsi dan 1.000-an rumah rusak, belum terhitung infrastuktur lain. Korban meninggal tersebar di sejumlah wilayah.

“Di Manado enam orang, Tomohon lima, Minahasa enam dan Minahasa Utara satu orang. Dua korban hilang, masih dalam pencarian,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resmi, Jumat 17 Januari 2014.

Penyebab Banjir Sulut

Banjir bandang di Sulawesi Utara disebabkan kombinasi antara faktor alam dan antropogenik atau pencemaran yang terjadi karena ulah manusia. Seperti, aktivitas transportasi, industri, dan pembakaran sampah. Kombinasi ini memicu terjadinya banjir bandang dan longsor yang masif.

Faktor alam terjadi karena hujan deras yang dipicu sistem tekanan rendah di perairan selatan Filipina, sehingga menyebabkan pembentukan awan intensif. Selain itu, adanya konvergensi dampak dari tekanan rendah di utara Australia, sehingga awan-awan besar masuk ke wilayah Sulut.

Drainase yang buruk juga ikut membuat parah bencana ini. Banyak drainase di Kota Manado tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Sejumlah sekolah dan kantor pemerintahan juga masih diliburkan, karena akses jalan terendam lumpur dan sampah.

Di Pesantren Putri Assalam Bailang, Kecamatan Tuminting, kegiatan belajar mengajar dihentikan, karena seluruh ruang kelas terendam banjir. Hanya terlihat sejumlah siswa yang tinggal di asrama membersihkan ruang kelas dari lumpur dan air banjir.

2025-02-17 | admin

8 Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Memberikan Informasi Atau Berita Secara Online

Memberikan Informasi

Sebelum merumuskan berita online, seorang wartawan atau reporter wajib tahu serta menguasasi langkah menulis berita secara umum. Hal ini disebabkan, langkah menulis berita online terhadap dasarnya tidak tidak sama bersama langkah menulis berita untuk tempat massa.

Selain itu, terdapat sebagian hal yang wajib dipertimbangkan ketika menulis berita online yaitu berkenaan bersama susunan berita, teknik penulisan berita online, dan hal-hal lainnya. Adapun hal-hal yang wajib diperhatikan di dalam penyajian berita online adalah sebagai berikut.

1. Nilai berita

Tidak semua peristiwa atau kejadian layak menjadi berita. Salah satu ukuran yang digunakan untuk menilai apakah suatu peristiwa atau kejadian itu layak disebut sebagai berita atau tidak adalah nilai berita. Nilai berita merupakan kriteria awal sebelum wartawan menulis berita.

Tidak ada gunanya menulis berita terkecuali tidak layak disiarkan lewat surat kabar, televisi, radio, atau online. Paling tidak, ada empat segi yang mempengaruhi nilai berita yaitu ketepatan waktu, kedekatan area kejadian, besarnya, dan kepentingan.

2. Unsur-unsur berita

Sebagaimana penyajian berita di tempat massa cetak, berita yang di sediakan untuk tempat online atau berita online termasuk wajib mengandung unsur-unsur berita yang dikenal bersama 5W + 1H yaitu who (siapa), where (di mana), when (kapan), what (apa), why (mengapa), dan how (bagaimana).

Hal ini ditujukan supaya berita yang di sediakan merupakan berita yang lengkap, akurat, dan sekaligus memenuhi standar jurnalistik.

3. Judul berita

Judul berita merupakan perasaan berasal dari beranda berita. Fungsi judul di dalam berita terhadap umumnya untuk menarik perhatian pembaca, menyimpulkan mengisi berita, mendukung menentukan suara tempat dan melukiskan mood berita.

Menurut Lumowa (tanpa tahun), judul berita online sebaiknya ditulis bersama singkat, padat, dan jelas. Selain itu, judul berita online termasuk minimal mengandung unsur S-P-O-K. Judul berita online wajib mampu menarik perhatian pembaca dan sekaligus melukiskan mengisi beritanya.

Sementara itu, menurut Asep Syamsul M. Romli, judul berita online dibikin secara ringkas dan bersifat kalimat lengkap tetapi selamanya melukiskan isi. Menurut Lumowa (tanpa tahun), berita online tidak boleh memanfaatkan kalimat tanya.

Baca Juga :

Adapun panjang judul berita online maksimal dua baris dan terdiri atas empat hingga enam kata. Namun, terkecuali panjang judul cuma satu baris, kuantitas kata yang digunakan sebanyak lima kata. Judul berita hendaknya tidak dimulai bersama angka dan tidak memanfaatkan singkatan yang tidak tahu bagi pembaca.

Adapun judul ditulis cocok bersama kaidah penulisan judul berita yaitu dimulai bersama huruf besar untuk tiap tiap kata terkecuali kata hubung https://tommyssubs.com/ layaknya dan, di, yang, bila, dalam, pada, oleh, dan sebagainya yang ditentukan oleh redaksi.

4. Baris tanggal

Berita online yang di sediakan hendaknya disertai bersama baris tanggal. Baris tanggal umumnya terdiri atas nama tempat online yang bersangkutan, area kejadian atau tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk perlihatkan area kejadian atau inisial tempat online yang bersangkutan.

5. Teras berita

Teras berita berisi fakta yang paling perlu berasal dari sebuah peristiwa atau kejadian. Umumnya beranda berita menjawab pertanyaan 5W + 1H yaitu apa yang terjadi (what), siapa yang terlibat (who), di mana kejadiannya (where), kapan terjadinya (when) mengapa terjadi (why), dan bagaimana sistem kejadiannya (how).

6. Tubuh berita

Tubuh berita umumnya berisi fakta atau kutipan yang mendukung beranda berita termasuk menyebutkan sumber pemberi informasi. Fakta atau kutipan itu merupakan rincian dan mampu melengkapi serta memperjelas fakta atau data yang disuguhkan di dalam beranda berita.

Tubuh berita termasuk berisi sisa berita yang belum diungkap di dalam beranda berita. Badan berita berfungsi mendukung beranda berita supaya pikiran, ide, ide mampu hingga ke pembaca secara lebih lengkap dan menarik.

Menurut Djafar H. Asegaf, berita wajib ditulis secara menyeluruh, mengikuti susunan penulisan berita bersama tertib dan teratur, memanfaatkan bhs dan tata bhs yang tepat, hemat di dalam memanfaatkan kata, serta jenis penulisan yang hidup, bermakna, berwarna, dan imajinasi.

7. Obyektif

Berita yang di sediakan haruslah obyektif di dalam arti akurat, adil, lengkap, netral, dan berimbang. Karena itu, berita yang di sediakan hendaknya ditulis bersama jujur, tidak dipelintir demi kepentingan tertentu, dan tidak melampirkan pendapat spesial atau tafsiran wartawan atau reporter.

Kalaupun wartawan atau reporter berniat untuk mengemukakan opini atau tafsirannya maka wajib ditulis secara terpisah di alenia berikutnya supaya pembaca mampu membedakan pada fakta yang disampaikan oleh wartawan atau reporter dan pendapat atau tafsiran wartawan atau reporter.

8. Piramida terbalik

Piramida terbalik merupakan teknik penulisan berita tempat cetak yang mampu diterapkan terhadap tempat online. Adapun langkah menulis berita bersama mengikuti pola piramida terbalik adalah bersama menempatkan anggapan terhadap anggota awal tulisan yaitu paragraf pertama. Setelah itu, diikuti bersama paragraf berikutnya yang berisi penjelasan lengkap dan lebih rinci.

Fungsi piramida terbalik di dalam berita di antaranya adalah meringkas mengisi berita, mengiklankan apa yang tersaji terhadap berita, mengemukakan inti mengisi berita bersama cepat, memudahkan sistem penyuntingan, memudahkan pembaca tahu mengisi berita, menghemat pas pembaca, memudahkan pembaca tahu fakta yang disajikan, ringan diingat, menggali informasi, dan pengalihan.