2025-06-23 | admin

Situasi Gaza – Krisis Kemanusiaan Makin Parah

Berikut paparan lengkap kondisi krisis kemanusiaan di Gaza saat ini, berdasarkan laporan terbaru berbagai badan PBB dan media internasional:

1. Blokade Menyeluruh & Ancaman Kelaparan Massal

  • Sejak 2 Maret 2025, Israel menutup slot qris 5k total akses bantuan pangan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Gaza. Akibatnya, harga pangan meroket hingga 1.400%, dan dapur umum World Food Programme (WFP) kehabisan persediaan makanan panas sejak April.

  • Sekitar 470.000 orang berada dalam kondisi kelaparan ekstrem (IPC Phase 5), sementara seluruh populasi (~2,1 juta) berada dalam situasi pangan sangat tidak aman.

  • Kombinasi blokade dan operasi militer telah memicu risiko kelaparan menyeluruh, khususnya bagi anak-anak balita. Hampir 2.700 anak menunjukkan tanda malnutrisi akut, dan jumlah ini terus meningkat .

2. Korban Sipil & Keganasan Saat Mengantre Bantuan

  • Antrean bantuan di Khan Younis dan Rafah berubah menjadi zona maut. Di satu lokasi, sekitar 51–59 warga tewas tertembak saat menunggu kiriman pangan, dengan ratusan luka-luka.

  • Laporan PBB menyebut metode distribusi melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang dimiliterisasi berpotensi memicu kekerasan—banyak warga terluka saat kerumunan mencoba mendapatkan bantuan.

  • Insiden ini menambah panjang daftar tragedi saat distribusi bantuan, di mana tentara Israel membuka api ke kerumunan tanpa peringatan tegas .

3. Ketimpangan Akses & Kolapsnya Akses Kesehatan

  • Lebih dari 82 % wilayah Gaza berada dalam zona militer atau di bawah perintah pengungsian sejak 18 Maret, menambah kesulitan distribusi bantuan.

  • Infrastruktur kesehatan hampir runtuh. Hanya 37 % fasilitas medis yang masih beroperasi parsial, sisanya tutup atau berat diakses.

  • Fasilitas ini menghadapi antrean korban massal, kekurangan obat-obatan, dan kekurangan bahan bakar hingga tidak bisa beroperasi normal .

BCA JUGA: Berita Terkini Tawuran Kembali Terjadi di Klender, Jakarta Timur: Warga Resah dan Trauma

4. Krisis Likuiditas dan Dampaknya

  • Tanpa pasokan uang tunai baru sejak awal perang, banyak warga bergantung pada “money broker” yang memungut biaya 20–40 % untuk mengakses simpanan mereka.

  • Selama masa gencatan (Januari–Maret), komisi sempat turun menjadi 5 %, namun membuat uang tunai makin langka karena agen menolak tarif lebih rendah .

  • Gangguan sistem keuangan semakin memperberat akses ke barang penting seperti makanan dan obat-obatan, apalagi dengan kondisi listrik dan internet yang sangat minim .

5. Potensi Bencana Famine & Warnings dari UN/WHO

  • WHO memperingatkan bahwa hampir 500.000 orang (termasuk balita dan ibu hamil) mengalami malnutrisi akut dan berisiko jatuh ke kelaparan lengkap .

  • Battle terhadap bencana kelaparan jadi semakin mendesak. Tanpa skala bantuan lebih besar dan akses tanpa hambatan, Gaza menghadapi skenario kemanusiaan terburuk .

  • Tom Fletcher (PBB) menegaskan bahwa jika sumber pangan dan bahan bakar tidak segera diteruskan, sistem sosial dan kelangsungan hidup warga akan runtuh .

6. Masalah dalam Model Distribusi Bantuan GHF

  • GHF, lembaga distribusi yang didukung AS dan Israel, digunakan untuk menggantikan peran PBB. Namun dinilai tidak mematuhi prinsip kemanusiaan, malah memicu insiden kekerasan saat pembagian bantuan .

  • New Yorker menunjukkan bagaimana GHF menjalankan operasi tak transparan dan tanpa koordinasi efektif, menjadi pemicu kekacauan distribusi.

Krisis kemanusiaan di Gaza hari ini bukan hanya tentang konflik bersenjata—melainkan juga konflik terhadap hak hidup dasar: makan, minum, dan dirawat. Menyelamatkan Gaza berarti membuka akses bantuan yang adil, memulihkan sistem kesehatan, dan menghentikan kekerasan terhadap warga sipil. Tanpa itu, ancaman famine bukan lagi prediksi, melainkan kenyataan tragis.

Share: Facebook Twitter Linkedin